Sumber Foto: Detik.com |
Bak pepatah setelah jatuh tertimpa
tangga, MU harus menelan pil pahit dua kali pasca-lawatannya dari Eindhoven.
Mereka tidak hanya harus pulang tanpa satu pun poin,mereka juga harus kehilngan
seorang pemiainnya dalam jangka waktu yang lumayan lama akibat mengalami cedra
dalam pertandingan semalam.
Ya, Luke Shaw, diinformasikan mengalami patah
kaki akibat tekel keras pemain PSV, Hector Moreno. Belum deiketahui berapa lama
Shaw akan menepi untuk menjalani penyembuhan dan pemulihan.
Cederanya Shaw jelas merupakan kabar
buruk, bukan hanya bagi sang pemain dan MU, tapi juga bagi sang ‘penjegal’
sendiri, Hector Moreno. Dalam wawancara pasca-pertandingan, Moreno mengaku tak
berniat mencederai Shaw. Ia mengukapkan
pennyesalan dan permintaan maaf, serta turut berduka untuk Shaw.
Tackle Keras Itu
Kejadian nahas itu bermula pada menit
ke-14. Ketika itu, MU sedang menguasai bola. Luke Shaw yang mendapat bola dari
temannya kemudian berinisiatif melakukan
penetrasi ke jantung pertahanan PSV. Ia berhasil melawati hadangan beberapa
pemain PSV hingga sampai memasuki kotak penalti. Ia sudah begitu dekat dengan
gawang dan terlihat akan melakukan sebuah shooting sebelum akhirnya,
tekel keras dari Hector Moreno menghentikannya.
Shaw terkapar. Ia meringis, tak mampu
menahan rasa sakit. Wasit kemudian memanggil petugas medis untuk memasuki
lapangan. Rupanya, sesuatu serius terjadi. Peralatan sederhana yang dibawa oleh
dua petugas medis tak cukup. Petugas lain pun dipanggil dengan peralatan yang
lebih lengkap. Shaw mendapat perawatan yang cukup lama di lapangan.
Sementara itu, Van Gaal terlihat cemas di
bangku cadangan. Ia mengkhawatirkan sesuatu yang buruk pada anak buahnya. Di
sisi lain, Marcos Rojo sudah disiapkan, Ia tengah melakukan pemnasan d pinggir
lapngan. Setelah sekitar sepuluh menit, Shaw dibawa keluar lapngan, Rojo masuk
untuk menggantikan, dan kemudian pertandingan pun dilanjutkan.
Berjalan Indah
Tanpa mengenyampingkan rasa prihatin atas
cedera yang menimpa Luke Shaw, saya melihat sesuatu yang indah seputar kejadian
semalam. Semuanya terlihat berjalan sebagaimana mestinya di lapangan.
Para pemain MU tidak bersikap berlebihan
menyikapi tekel Moreno. Mereka tidak melakukan protes berlebihan apalagi sampai
melakkukan kekerasan pada bek PSV tersebut. Mereka jelas tahu Moreno hanya
menjalankan tugasnya mengamankan gawang timnys tanpa berniat mencederai Shaw.
Ketika Shaw mendapat perawatan, para
pemain terlihat melakukan gerakan-gerakan ringan. Ashley Young terlihat
melompat-lompat, Martial berlari-lari kecil dan para pemain PSV memainkan bola.
Hal ini penting mereka lakukan demi menjaga suhu tubuh agar tetap siap
melanjutkan pertandingan.
Sementara itu wasit melakukan pekerjaanya
dengan baik dengan langsung memerintahkan petugas medis memasuki lapangan yang
direspon dengan baik oleh petugas medis. Mereka terlihat sigap dan tidak terlihat
panik. Mereka juga sudah dilengkapi dengan peralatan medis yang sangat memadai
untuk menghadapi kondisi seperti itu.
Yang terakhir dan membuat saya
terkagum-kagum adalah ketika Shaw ditandu keluar lapangan untuk mendapat
penanganan lebih lanjut, para penonton semua berdiri, memberikan applause
untuknya. Tak peduli dia suporter PSV atau suporter MU. Mereka seolah sedang
mempertontonkan betapa humanisnya sepakbola. Betapapun dua tim dan suporternya
bersaing untuk meraih kemenangan, tapi ketika hal seperti itu terjadi, mereka
tetap menunjukkan sikap respek yang luar biasa.
Jika di Indonesia
Saya kemudian membayangkan jika apa yang
saya baru saksikan itu terjadi di sepakbola kita. Betapa indahnya dan betapa,
Ah... Saya langsung trsadar...
Betapa sepakbola kita masih jauh untuk
mencapai hal demikian. Betapa sepakbola kita masih saja sering diwarnai kekerasan
dirusak oleh kerusuhan, diperburuk oleh manajmen yang amburadul. Yang lebih
menyakitkan, kita masih harus menerima bahwa sepakbola kita masih saja menjadi lahan
perebutan kekuasaan. (Waalm)